Pages

Subscribe:

mari membaca, :)

animasi favorit ku

animasi favorit ku
ku suka animasi gambar sapi

Mengenai Saya

Foto saya
write and share is the best thing in my life

follower

Selasa, 06 Maret 2012

“Konstribusi Sungai Bagi Sebagian Masyarakat Banjarmasin Kalimantan Selatan”
Pendahuluan
Sungai adalah fenomena alam yang paling banyak melahirkan peradaban manusia. Banyak sekali peradaban yang lahir di sekitar sungai, atau setidaknya melekatkan nama dan arti sebuah sungai dalam literatur peninggalan peradaban tersebut. Kota Banjarmasin sejak jaman dahulu sudah terkenal dengan sungainya,sampai-sampai mempunyai julukan “kota seribu sungai”.Sungai dan Kota Banjarmasin merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.
 Banjarmasin merupakan sebuah kota delta atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil (delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh sungai-sungai diantaranya pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain.  Sebelum adanya sarana transportasi darat seperti sekarang ini sungai menjadi sarana penghubunga vital bagi masyarakat Kalimantan Selatan namun dalam perkembangannya nya konstribusi sungai itu sendiri mengalami penggeseran karena adanya jalur darat yang dinilai lebih efektif dan efesien, walupun demikian sungai  masih mempunyai peran penting  bagi sebagian masyarakat Banjarmasin, khususnya masyarakat yang mendiami bantaran  sungai.
 Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan.
Tulisan ini mencoba menggambarkan konstribusi sungai bagi sebagian masyarakat di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. Penulis mencoba memaparkan hasil pengamatan di lapangan pada saat pkl mata kuliah sejarah maritim pada hari minggu tanggal 27 november 2011 yang di pandu oleh ibu Siti Maryam M.A


 


                                               PKL Sejarah Maritim27 november 2011
Kondisi Geografis
Kota Banjarmasin secara geografis terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.
Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus. Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase.
Daerah Kalimantan Selatan secara geografis menempati posisi sentral dan dibatasi oleh Sungai Barito, Laut Jawa, Selat Makasar, dan pegunungan Meratus. Daerah ini merupakan warisan pusat kerajaan Banjarmasin dari Abad ke-17 yang meliputi daerah sungai besar Barito, Martapura. Dan Negara. Didaerah semacam itu tumbuh suatu  masyarakat yang menyelenggarakan sektor transportasi air.[1]









Sungai sebagai transportasi air di kota Banjarmasin
Perairan di daerah Kalimantan Selatan merupakan karunia alam yang memungkinkan kehidupan bermula, berlangsung dan berkembang. Melaksanakan transportasi perairan berrti aspek kehidupan yang dijangkau semakin luas dan kompelks, menyangkut berbagai segi di dalam kehidupan masyarakat.[2]

Konstribusi Sungai
Sungai dan Banjarmasin adalah pasangan abadi dalam konteks apapun. Apabila Banjarmasin kehilangan sungainya, maka ia kehilangan sejarah dan jati dirinya. Seperti yang sudah di katakan sebelumnya, konstribusi sungai sangat banyak sekali bagi masyarakat sebagian kota Banjarmasin yakni :
a)Untuk keperluan hidup sehari-hari
Masyarakat Banjarmasin memanfaatkan air sungai untuk keperluan hidup sehari-hari seperti: untuk membersihkan diri (mandi), air untuk memasak, menggosok gigi, dan lain sebagainya.
Seorang ibu sedang memanfaatan air sungai untuk kehidupan sehari-hari

b) Sarana transportasi
Banjarmasin merupakan sebuah kota delta yang dipisahkan oleh sungai-sungai untuk menghubungkannya. Masyarakat menggunakan sungai itu sendiri sebagai sarana transportasi, alat transportasi yang biasa digunakan masyarakat seperti jukung, jukung di gunakan untuk membawa barang yang sedikit atau hanya mengangkut satu atau dua orang saja. Jukung di gunakan sejak jaman dulu, jukung digerakan oleh tenaga manusia dengan cara di kayuh menggunakan dayung.; klotok, klotok digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang yang lebih banyak dan sudah menggunakan mesin motor sehingga lebih cepat dari pada jukung; Long boat, Long boat klotok yang lebih besar sehingga bisa mengangkut lebih banyak penumpang atau barang di bandingkan klotok, long boat juga menggunakan mesin sebagai alat penggeraknya; speed boat, speed boot berkecepatan paling cepat di bandingkan yang lain, biasanya digunakan untuk mengangkut orang yang ingin menyebrang sungai.





















Long Boat salah satu alat transportasi yang digunakan di sungai Banjarmasin











Jukung transportasi tradisional masyarakat Banjarmasin

c) sebagai sarana perdagangan dan Interaksi sosial
Banyak masyarakat yang memanfaatkan sungai sebagai sarana perdagangan hal ini dapat dilihat dengan adanya pasar terapung,pasar terapung adalah pasar tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Para pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.
Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk. Namun sayangnya ketika kami melaksanakan PKL, kami sudah kesiangan sehingga tidak bisa menjumpai pasar terapung.
 Di pasar Terapung  masyarakat menjual kebutuhan pokok seperti sayur mayur buah-buahan dan lain sebagainya, yang natinya kan di jual lagi kerumah-rumah warga ataupun warung-warung  yang terletak dipinggiran sungai dan bisa juga di jual di pasar yang terletak di pinggiran sungai.

 













 Sungai sebagai sarana perdagangan

Sejak lama nampaknya motif ekonomi mendorong terjadinya hubungan dan pergaulan antar bangsa. Melalui bentuk ekonomi perdagangan berlangsung kontak antar ras, angsa dan etnis. Salah satu wilayah yang telah lama dikenal luas sebagai tempat terjadinya kontak perdagangan adalah kesultanan Banjarmasin. Wilayah ini menjelma yang kemudian dikenal sebagai wilayah zuid-en Oosterafdeling van Borneo selanjutnya diterjemahkan Borneo selatan pasca bubarnya kesultanan Banjarmasin.[3]
Perdagangan inilahyang menyebabkan pola interaksi antar masyarakat semakin kuat, baik sesama pedagang, maupun antara pembeli dan pedangang atau sesama pembeli, interaksi berlangsung dari sesasam suku banjar sampai antar suku banhkan antar bangsa.

d) Sebagai Tempat produksi
Disepanjang pinggiran sungai saya Banyak melihat tempat produksi, seperti tempat produksi pasir, es batu dan perusahaan semen dan lain sebagainya, tempat produksi dibangun dekat sungai atau tepat dipinggiran sungai dikarenakan untuk memotong biaya, kalau letaknya di pinggir sungai maka akan memudahkan untuk mengambil atau menyuplai bahan mentah untuk di proses lebih lanjut.









Tempat produksi pasir yang ada di pinggiran sungai Banjarmasin

Temapat produksi semen yang berada di pinggiran sungai Banjarmasin
Tempat produksi es Bacurai
e) Sungai Sebagai Pola Tata Kota Banjarmasin

Kalau diperhatikan pembangunan tata kota Banjarmasin mengikuti alur sungai, dimana banyak pasar yang terdapat dipinggir sungai salah satunya Pasar Sudimampir, Pusat perbelanjaan seperti Metro city,tempat wisata seperti musium Wasaka dan rumah-rumah peduduk. Pola tata kota mengikuti pola sungai di karenakan pada jaman dahulu sungai merupakan sarana transortasi utama. Dengan kata lain sungai penyebab adanya peradaban dimana akan terbentuk pola perkotaan yang mengikuti alur sungai.








Pusat perbelanjaan yang terletak di dekat sungai Banjarmasin.
Rumah warga temo doelo



f) Sungai sebagai tempat pemberhentian kapal besar dan kapal tongkang
Di sungai-sungai besar seperti Sungai Barito dan Sungai Martapura merupakan sarana pemberhentian kapal tongkang batu bara dan kapal besar, seperti yang saya temui kapal : Josephine Batam,kapal M.T Lajuprakarsa VI Jakarta dan lain sebagainya.


















                                                          kapal M.T Lajuprakarsa VI Jakarta
g)Sungai sebagai gudang penyimpanan
Sungai di Kota Banjarmasin juga berperan sebagai gudang penyimpanan kayu-kayu gelondongan, Banyak kayu-kayu yang di letakan di pinggiran sungai pemandangan seperti ini dengan mudah kita jmpai di pinggiran sungai Banjarmasin seperti di pinggiran sungai di daerah alalak.










h) Sungai sebagai tempat olahraga
Seperti di tempat lainya sungai di Banjarmasin di manfaatkan warga sebagai sarana olahraga seperti olahraga dayung, berenang dan lain sebagainya.
i)  Sungai Sebagai Tempat Wisata
Pemerintah daerah kalimantan selatan sedang gencar-gencarnya menjadikan sungai sebagai daya tarik perwisataan di kalimantan selatan, karena sungai memang bagian dari budaya banjarmasin itu sendiri. Salah satu daya tari wisata yang ada di sungai adalah floating market atau lebih kita kenal dengan pasar terapung. Pasar terapung yang ada di Banjarmasin adalah pasar terapung alami berbeda dengan pasar terapung di luar negeri yang buatan  atau tidak alami. Pasar terapung di Banjarmasin ini sangat terkenal hingga ke manca negara, sehingga menjadi daya tarik sendiri, tentunya hal ini tidak lepas dari konstribusi sungai itu sendiri.
Agar wisata sungai dapat berjalan sesuai harapan pemerintah tentunya kita harus mejaga sungai itu sendiri, agar sungai bukan hanya tinggal nama seperti sungai-sungai mati yang tertutup lumpur atau tertutup rumah dan bangunan beton-beton.
Pencemaran Sungai
Akibat penggunaan Sungai adalah tercemarnya sungai itu sendiri,  Sungai di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, belakangan ini tercemar berat tanaman gulma, serta sampah rumah tangga dan industri. Akibat tercemar gulma dan sampah maka sungai di Banjarmasin menjadi kotor bahkan banyak yang menyempit dan mendangkal, kata Kepala Dinas Sungai dan Drainase kota setempat, Muryanta di Banjarmasin, Selasa.Untuk mengurangi serangan gulma khususnya tanaman eceng gondok dan kayapu tersebut, maka Pemkot Banjarmasin menyewa kapal pembersih gulma dan sampah sungai.

















Sampah dan gulma yang ada di sungai Banjarmasin
Banjarmasin memang di belah banyak sungai, dari 105 sungai yang ada di kota ini sebanyak 74 sungai masih berfungsi baik, dan sisanya sudah mati akibat terserang pendangkalan akibat tumpukan lumpur, sampah, dan gulma, serta akibat tersita perkembangan penduduk dan perkotaan.pemukiman warga yang berada di pinggiran sungai memberi andil besar masalah sampah yang di Banjarmasin.









Berdasarkan penelitiaan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)
Kalsel, sungai di Banjarmasin juga mengandung logam berat, seperti air
raksa (Hg), Besi (Fe) dan Seng (Zn). Hampir seluruh sungai yang ada di Kalsel tercemar logam berat. Dimana,            ambang batas Fe adalah 0,3 miligram per liter dan Zn adalah 0,05 miligram per liter.
Kandungan bakteri di Sungai Martapura Banjarmasin mencapai 16 ribu PPM per liter. Padahal, kandungan ideal bakteri E-coli pada air yang aman untuk
konsumsi hanya 200 PPM per liter.    E-coli merupakan bakteri yang bisa menimbulkan penyakit muntaber, kolera,dan diare bagi masyarakat yang mengkonsumsi air sungai yang tercemar. Sungai-sungai di Banjarmasin telah melewati ambang batas tersebut.
Karenanya,air sungai di Banjarmasin sangat tidak baik bagi konsumsi masyarakat. 

Zat logam berat itu biasanya terkonsumsi ikan-ikan yang hidup di sungai, seperti patin, baung, dan lainnya. Kalau ini terus berlangsung dan terakumulasi secara lama, maka manusiabisa terserang penyakit kanker. Biasanya, zat air raksa berasal dari
tambang emas.
Menanggulangi tingginya tingkat pencemaran sungai di Banjarmasin, pemerintah daerah harus melakukan perbaikan daerah tangkapan hujan di daerah hulu dengan cara reboisasi hutan.Aliran sungai di daerah hulu harus dipelihara dengan perbaikan lingkungan
hutan sebagai sarana serapan terhadap air hujan. masih banyak masyarakat Banjarmasin yang membuang sampahm sembarangan, khususnya ke sungai.

                     















Pohon sebagai sarana serapn air hujan sangat penting untuk kelestarian sungai


Penutup
Dari zaman dahulu Sungai mempunyai konstribusi yang sangat penting, baik bagi kehidupan sendiri maupun sebagai sarana perdagangan dan interaksi sosial, dalam perkembngannya sungai dijadikan tempat usaha seperti usaha es bacurai, usaha semen, usaha penambangan pasir, batu kali dan lain sebagainya.
Sungai dan Banjarmasin merupakan pasangan yang tidak terpisahkan, karena sungai adalah bagian hidup dari kota Banjarmasin, apabila sungai itu mati maka Banjarmasin seolah kehilangan sebagian dari jiwanya.  Budaya sungai sangat melekat diri warga Banjarmasin. Oleh karena itu sangat bijak sana apabila kita turut serta menjaga kelestarian sungai tersebut. Cara menjaga kelestarian sungai tersebut adalah dengan cara menjaga kebersihan sungai seperti tidak membuang sampah ke sungai agar sungai tidak kotor dan tertutup oleh sampah.
Mengingat tercemarnya air sungai dan kurang bersihnya air sungai alangkah baiknya apabila warga berpindah ke air ledeng untuk kesehatan warga itu sendiri, karena tidak bisa kita pungkiri kesehatan adalah anugerah yang paling berharga.

Berikut adalah beberapa nama sungai yang mengaliri Kota Banjarmasin:
1.Sungai Barito mempunyai panjang 11,50 km2 daerah yang dialiri Banjarmasin bagian barat
2.Pengambangan mempunyai panjang 1,10km2 daerah yang di alirinya Banua Anyar dan Pengambangan
3.Sungai Martapura mempunyai panjang 17,00 km2 daerah yang dialiri Sepanjang kota Banjarmasin
4.Sungai Kerokan mempunyai panjang  0,63 3km2 daerah yang dialiri Anjir Mulawarman
5.Sungai Kuin mempunyai panjang 3,10km daerah yang dialirinya yakni Kuin Utara, Kuin Selatan, Pangeran, Pasar Lama
6.Sungai  Jingah  daerah yang di alirinya Sungai Jingah
7.Sungai Pangeran mempunyai panjang 3,30km2 daerah yang dialiri yakni jalan Pangeran
8. Sungai Alalak mempunyai panjang 11,90km2 mengaliri Kawasan Alalak
9. Sungai Basirih panjang 1,50km2 Basirih Selatan
10.Sungai Andai, panjang 2,10km2 mengaliri daerah Sungai Andai
11.Sungai  Teluk Dalam mempunyai panjang 2,20km2 mengaliri daerah Teluk Dalam
12.Sungai Kelayan Timur dan Kelayan Selatan
13.Sungai Pekapuran mempunyai panjang 2,54km mengaliri daerah Kawasan Pekapuran
14. Sungai  Miai mempunyai panjang 1,25km
15. Sungai Kuin Utara
16.Dan lain-lain

 Penulis saat PKL sejarah Maritim 27 November 2011


Referensi
Sumber artikel :
Subiyakto,Bambang.”Fungsi Integratif Pelayaran Sungai Terhadap Perekonomian
       Kalimanatan Selatan Pada Masa Dahulu” dalam kandil .edisi 9.tahun III.2005

Subiyato, Bambang.”Perdagangan Borneo Tenggara”Tempo Doelo” dalam kandil.edisi
       15.tahun V. November-Desember.2007

Subiyakto,Bambang. “Arti Penting Perairan Bagi Masyarakat Banjar “dalam kandil edisi----
       .hlm 57-67

Susilowati,Endang.”Modernisasi Pelabuhan Banjarmasin dan Pengaruhnya Terhadap
        Aktifitas Pelayaran dan Perdagangan Pada Paroh Ke Dua Abad XX”. Dalam kandil.
       Edisi 16. Februari-April 2008.

Sumbert Internet :
Http//Donate.Wikimedia.org diakses 24 desember 2011
Http//Kalselprov.go.id diakses  sabtu 24 desember 2011
Http//Kalsel.antaranewscom diakses sabtu 24 desember 2011
Http//M.inilah.com diakases sabtu 24 desember 2011
Http//Wisatamelayu.com diakses sabtu 24 desember 2011





[1]  Bambang Subiyakto,Arti Penting Perairan Bagi Masyarakat Banjar (Banjarmasin : kandil,----) hlm59
[2]  Ibid
[3] Bambang Subiyakto, Perdagangan Borneo Tenggara “Tempo Doelo”(Banjamasin:kandil edisi 15,2007)hlm59

0 komentar:

Posting Komentar